Akbar Reza – Ecology and Conservation Lab, Faculty of Biology UGM

Hari Bumi Biologi 2012

Tanam Pohon di Lereng Merapi, Mahasiswa Biologi Bantu Penghijauan Hutan Konservasi

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, mengadakan acara restorasi kawasan lereng merapi pada hari Ahad (6/5). Acara tersebut diikuti sekitar seratusan orang mahasiswa dari berbagai fakultas se UGM.  Pada kegiatan tersebut ditanam sekitar 250 bibit pohon.  Hutan Koesnadi, merupakan proyek restorasi lahan di kawasan lereng selatan Gunung Merapi untuk mengembalikan fungsi lahan dalam berbagai aspek setelah mengalami kerusakan akibat erupsi Merapi pada November 2010. Restorasi ini sengaja dibuat oleh warga UGM guna mengenang jasa Almarhum Bapak Koesnadi Hardjosoemitro yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM dan memiliki andil besar dalam sejarah perkembangan UGM. Pelaksanaan restorasi ini bekerjasama dengan pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan juga LSM yang terkait. Sejak Maret 2012, sejumlah civitas akademika UGM dari mulai Mahasiswa Pecinta Alam UGM (Mapagama), Mahasiswa Pecinta Alam Kedokteran UGM (Mapadok), hingga Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) telah menanam ribuan bibit pohon di kawasan tersebut.

Pada acara yang bertempat di  kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), di Bukit Glagahsari Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta,  Dekan Fakultas Biologi UGM,  Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc menyampaikan pematerian seputar pentingnya kegiatan restorasi.  Menurut beliau, penanaman pohon sama dengan menghasilkan sumber energi dan sumber daya alam yang baru. “ Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi masih sering  diekspor untuk diolah di negara lain.  Setelah jadi produk jadi masyarakat justru  menjadi penikmat/pengimpor dari negara lain. Hal seperti itu sama dengan menyerahkan kemerdekaan kita”, papar beliau.

Menurut Akbar Reza, Ketua BEM Fakultas Biologi UGM, poin kunci dari acara restorasi  tersebut, tidak hanya pada saat penanaman, tetapi justru pada keberlanjutnnya yaitu monitoring. Hal senada juga dikemukakan oleh Ketua Panitia Hari Bumi Fakultas Biologi UGM, Eza Darizki yang mengatakan bahwa pasca penanaman akan diadakan monitoring perawatan secara berkala. “Monitoring  akan dilakukan seminggu sekali selama tiga bulan, meliputi penyiraman, tambal sulam bibit, dan register ulang”, ujar Eza.

Hutan Koesnadi masih dalam tahapan reboisasi atau penanaman kembali komponen tumbuhan guna mengembalikan fungsi utama lahan agar produktif. Dalam hal ini UGM banyak melibatkan multipihak untuk terjun dan membantu terselenggaranya pembuatan Hutan Koesnadi hingga perawatannya kelak. Tujuan lainnya yakni sebagai fasilitas untuk menunjang segala aktivitas akademik mahasiswa UGM yang dituntut untuk terjun langsung ke lapangan sebagai sarana belajar di alam dan mengenal alam secara langsung.

(ard&pan.hr bumi F.Bio UGM)

Foto by : pan.hr bumi F.Bio UGM

sumber: http://biologi.ugm.ac.id